AKUNTANSI PERSEDIAAN
Bahas Akuntansi Persediaan
Sistem Akuntansi Persediaan
Pengertian Persediaan
Persediaan barang dagangan merupakan sumber penghasilan yang penting bagi perusahaan karena aktivitas utama dari perusahaan dagang adalah mengadakam pembelian dan penjualan barang dagang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.Berikut ini pengertian persediaan menurut para ahli:
Menurut Warren Reeve (2005:452), pengertian persediaan adalah:
Persediaan didefinisikan sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi atau yang dalam perjalanan dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Sedangkan menurut Stice Skousen (2009:507), pengertian persediaan adalah sebagai berikut:Persediaan adalah istilah yang diberikan untuk aktiva yang akan dijual dalam keadaan normal perusahaan atau aktiva yang dimasukkan secara langsung atau tidak langsung kedalam barang yang akan diproduksi dan kemudian dijual.
Menurut Hans (2012:278), persediaan adalah salah satu aset lancar signifikan bagi perusahaan pada umumnya, terutama perusahaan dagang, manufaktur, pertanian, kehutanan, pertambangan, kontraktor bangunan, dan penjual jasa tertentu.
Menurut Soemarso (2009:384), pengertian persediaan adalah:
Persediaan barang dagang (merchandise inventory) adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali. Untuk perusahaan pabrik, termasuk dalam persediaan adalah barang-barang yang akan digunakan untuk proses produksi selanjutnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa persediaan adalah segala sesuatu dari sumber daya yang ada yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi karena adanya permintaan barang.
Akuntansi persediaan dapat dilakukan dengan dua cara, sistem berkala, dan sistem permanen. Dalam sistem berkala pembelian barang dagangan atau bahan baku akan dicatat dalam rekening Pembelian. Pada akhir periode akan dihitung jumlah barang atau bahan baku yang masih ada. Kemudian, melalui jurnal penyesuaian terhadap persediaan, barulah dapat ditentukan jumlah harga pokok penjualan atau jumlah pemakaian bahan baku. Dalam sistem permanen setiap pembelian barang atau bahan baku langsung dicatat dalam rekening Persediaan. Demikian juga padasaat penjualan atau pemakaian barang atau pemakaian baha baku, jumlah harga pokok barang yang dikeluarkan langsung dikredit pada rekening Persediaan, sedangkan debetnya dicatat dalam rekening Harga Pokok Penjualan atau Pemakaian Bahan Baku.
Dalam perusahaan industri terdapat 3 (tiga) jenis persediaan yaitu:
a. Bahan Baku (raw material inventory). Bahan baku/mentah adalah barang-barang yang dimiliki untuk dipergunakan dalam aktivitas proses produksi yang merupakan bagian terbesar yang terkandung dalam produksi tersebut. Misalnya pada perusahaan Tekstil, benang merupakan bagian terbesar dalam pembuatan kain yang terdapat pada pabrik tekstil.
b. Barang dalam proses (work in process inventory). Barang dalam proses adalah barang-barang yang pada tanggal penyusunan neraca belum selesai dikerjakan dan perlu pengerjaan lebih lanjut. Persediaan ini biasanya terdiri dari 3 unsur yaitu: Bahan langsung, tenaga kerja langsung dan biaya produksi tidak langsung.
c. Barang jadi (finished goods). Barang Selesai adalah hasil produksi yang siap untuk dijual. Biaya barang selesai ini terdiri dari unsur bahan mentah/baku langsung, Tenaga kerja langsung, dan biaya produksi tidak langsung.
·Metode Pencatatan Persediaan
Dalam mencatat persediaan, perusahaan memerlukan metode-metode yang perlu dipertimbangkan. Menurut Hans (2012:284), Metode pencatatan persediaan
terbagi menjadi 2 (dua), antara lain:
1. Metode Periodik
Dalam metode periodik, jumlah persediaan ditentukan secara berkala (periodik) dengan melakukan perhitungan fisik dan mengalikan jumlah unit tersebut dengan harga satuan untuk memperoleh nilai persediaan yang ada pada saat itu. Dalam metode ini, setiap kali ada pembelian persediaan akan dicatat pada akun Pembelian. Sedangkan pada saat penjualan hanya dibukukan Penjualan sejumlah penjualan, dan tidak dihitung harga pokok penjualan untuk setiap transaksi. Pada akhir periode usaha untuk menyusun laporan keuangan, harus dilakukan perhitungan fisik persediaan untuk mengetahui nilai persediaan akhir dan harga pokok pembelian.
2. Metode Perpetual
Dalam metode perpetual, catatan persediaan selalu dimutakhirkan (update) setiap kali terjadi transaksi yang melibatkan persediaan, sehingga perusahaan selalu mengetahui kuantitas dan nilai persediaannya setiap saat. Setiap kali dilakukan pembelian barang maka perusahaan akan mendebit akun Persediaan (bukan pembelian). Setiap kali terjadi penjualan, selain membukukan Penjualan sejumlah harga jual, sekaligus juga dihitung dan dibukukan Harga Pokok Penjualan dengan mengurangi langsung akun Persediaan sejumlah harga pokok, dengan mendebit akun Harga Pokok Penjualan dan mengkredit akun Mersediaan.
Metode Menetapan Harga Pokok Persediaan
·Menurut Soemarso (2009:385), 3 (tiga) antara lain :
1. Metode FIFO (first in-first out)
Metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas anggapan bahwa barang-barang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.
2. Metode LIFO (last in-first out)
Metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas anggapan bahwa barang-barang paling akhir dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pembelian yang terdahulu.
3. Rata-rata (average)
Metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok yang dijual dan yang dalam persediaan. Perhitungan harga pokok persediaan diperlukan untuk mencegah perusahaan mengalami kerugian. Maka dari itu perusahaan perlu melakukan penetapan harga pokok persediaan. Berdasarkan uraian di penetapan harga pokok persediaan dapat dilakukan dengan metode FIFO, metode LIFO, metode rata-rata, dan metode identifikasi khusus
Demikian materi materi yang dapat saya bagikan, semoga dapat bermanfaat di kemudian hari.
Referensi :
Elprints.polsri.co.id
Modul pertemuan 7 "Akuntansi Persediaan" Universitas Pamulang
Creditor :
Nama : Wening Sekar A
NIM : 191011201302
Tugas : Akuntansi Keuangan
Universitas Pamulang

Izin share min sangat bermanfaat mksh
BalasHapusWahh mantap materinya
BalasHapusGood
BalasHapusSangat mebantu
BalasHapusTerimakasih atas informasinya
BalasHapusmantap, terimakasih banyak sudah membantu saya
BalasHapuspenjelasan materi nya sangat bermanfaat terima kasih
BalasHapusMudah dipahami, makasih
BalasHapusGood bermanfaat sekali materinya
BalasHapusThanks ya, artikel nya sangat bermanfaat dan membantu
BalasHapusTerima kasih, semoga materinya bisa bermanfaat
BalasHapusMengapa diperlukan pengelolaan inventory yang baik?
BalasHapusDengan persediaan barang yang terkontrol baik, maka tidak akan mengganggu kelancaran operasional perusahaan sehingga perusahaan tetap dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Hapusterima kasih.
Alhamdulillah
BalasHapusbagus sekali materinya
BalasHapusNice
BalasHapusMaterinya bagus dan mudah dipahami, terima kasih
BalasHapusMaterinya sangat membantu
BalasHapussangat membantuuu
BalasHapusmaterinya mantabb
BalasHapus